Kamis, 03 Juli 2014

contoh laporan coolingsystem


LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
LAPORAN PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
Nama                                                         : IBRAHIM
NIS                                                             : 724
Kelas                                                         : XI TKR A
Bidang Studi Keahlian                               : Teknologi  Dan Rekayasa
Program Studi Keahlian                             : Tehnik Kendaraan Otomotif
Kompetensi Keahlian                                : Tehnik kendaraan ringan(TKR)
Tempat PRAKERIN                                   : PT.BENUA ETAM JAYA MANDIRI.
Waktu Pelaksanaan  PRAKERIN              : 11 Januari – 30 Maret 2013
Laporan ini telah di periksa dan di setujui oleh pihak sekolah
Bengalon  25 April 2013
Menyetuju :
Ketua Program Keahlian                                          Pembimbing
Teknik Kendaraan Ringan(TKR)



Awaluddin, S,Pd                                                        ,Syahrir S.Pd     NIP.19030825.201101.1.003                                    NIP: 19750802.200903.1.005
Mengetahui :
Kepala Sekolah                                                            SMK Negeri 1 Bengalon



Taufik Hidayat, M.Pd NIP.19590115.199802.1.001




Kata pengantar
Puji syukur saya panjatkan kehadirat allah swt atas segala rahmat dan hidayah-nya jualah, sehingga saya dapat melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) sekaligus menyelesaikan pembuatan laporan ini sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.
 Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan PRAKERIN dan pembuatan laporan ini sebagai berikut:
1.  Bapak Taufik Hidayat, M.Pd selaku Kepala SMK Negeri 1 Bengalon.
2.  Bapak Juhardi selaku kepala pimpinan PT.BENUA ETAM JAYA MANDIRI, yang telah memberikan kesempatan kepada saya melaksanakan PRAKERIN.
3.  Bapak Awaluddin S.Pd, selaku ketua Program Keahlian Tehnik Kendaraan Otomotif.
4.  Bapak Syahrir S.Pd, selaku guru pembimbing yang telah memberikan bimbingannya selama ini.
5.  Kedua orang tua yang telah memberikan kepercayaan kepada saya saat melaksanakan PRAKERIN.
6.  Teman-teman yang telah memberikan  saran dan semangat sehingga saya bisa menyelesaikan laporan ini.

 Saya menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini terdapat banyak kekurangan yang dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu, Saya mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari berbagai pihak.





Saya berharap semoga hasil penulisan laporan PRAKERIN ini bisa bermanfaat bagi yang membutuhkannya. Akhir kata saya mengucapkan semoga segala bantuan yang diberikan selama ini mendapat ridho dan balasan dari-Nya. Amin.





                                                       Bengalon,… April 213
                                                                              

                                                       IBRAHIM
                                                       Nis : 724


DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………………..................... i
LEMBARAN PENGESAHAN SEKOLAH………………………….................. ii
LEMBARAN PENGESAHAN INDUSTRI…………………………................... iii
KATA PENGANTAR…………………….............................................................. iv
DAFTAR ISI……………………………………………………............................. vi
BAB I   PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………..... 1
1.2 Mamfaat Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)…………………………….. 2
1.3 Tujuan Praktik Kerja Industri(PRAKERIN)……………………………….. 3
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PRAKERIN…………………………... 4
BAB II   GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKERIN
2.1 Profil / Sejarah Perusahaan.......................................................................... 5
2.2 Kegiatan / Bidang Usaha............................................................................... 6
2.3 Struktur Organisasi......................................................................................... 7

BAB III   KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI ( PRAKERIN )
3.1 Sistem Pendingin……………………………................................................ 8

BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan...................................................................................................... 9      
4.2 Saran-saran...................................................................................................... 10


LAMPIRAN :
1.                          Foto Copy Laporan Kegiatan Harian Siswa(LKHS)
2.  Lembaran Kegiatan Prakerin(LPK) yang diisi berdasarkan kurikulum sekolah
BAB I
Pendahuluan

1.1.    Latar Belakang
     Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) mengandung makna bahwa pendidikan kejuruan adalah menjadi tanggung jawab antar sekolah dan masyarakat (dunia usaha dan industri). Konsekwensinya adalah mengharuskan siswa/i belajar di dua tempat yaitu sekolah dan industri. Semua pembelajaran yang berlangsung di dunia usaha/industri itu sendiri.
Pelaksanaan PRAKERIN Berdasarkan pada ketentuan UU No 2 Tahun 1989 tentang pendidikan nasional, PP No 29 Tahun 1990 tentang peran serta masyarakat dalam pendidikan nasional.

1.2.    Tujuan PRAKERIN
a.  Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki tingkat kerja, pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
b.  Memantapkan keterampilan yang diperoleh dari lapangan kerja
c.   Memperkokoh “link and match” (keterkaitan dan kesepadanan) antar sekolah dan dunia kerja.
d.  Memantapkan siswa untuk disiplin dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas dan Untuk perbandingan antara teori dan praktek.
e.  Memperoleh umpan balik dari dunia kerja untuk pemantapan dari pengembangan program pendidikan.
f.     Dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran siswa.
g.  Memenuhi salah satu syarat utama untuk dapat mengikuti ujian kelulusan UAS/UAN.



1.3.    Manfaat PRAKERIN
a.  Meningkatkan dan memperluas wawasan serta menambah keterampilan untuk memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan bidangnya, membudidayakan serta menumbuhkan sikap profesionol guna memasuki lapangan kerja.
b.  Meningkatkan dalam penyerapan tehnologi baru di lapangan kerja.
c.   Memperoleh masukan guna megembangkan pendidikan yang di dapat selama berada di sekolah.























BAB II
GAMBARAN UMUM TENTANG PRAKERIN

2.1 Pelaksanaan  PRAKERIN
Kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dilaksanakan berdasarkan waktu yang ditentukan oleh pihak perusahaan /industri, dan telah disetujui oleh pihak sekolah. Pelaksanaan PRAKERIN tersebut dilakukan selama 3 bulan. Kegiatan ini terhitung mulai tanggal 15 Februari 2010 s/d tanggal 30 April 2010.
Penulis melakukan PRAKERIN di PT. BEJM dengan jam kerja yang telah ditentukan, ada pun jam kerja yang berlaku di PT. BEJM, tepatnya di workshop adalah:
a. Masuk             : pukul 06:00
b. Istirahat           : pukul 12:00 – 13:00
c. Pulang                        : pukul 18:00

2.2 Kegiatan Persiapan
Adapun beberapa kegiatan persiapan penulisan pelaksanaan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) berlangsung antara lain:
a.   mengajukan surat permohonan izin.
b.   Mengirim surat permohonan izin untuk PRAKERIN ke PT. BEJM
c.   Pembekalan untuk para siswa/i yang dilaksanakan di SMKN I Bengalon.

2.3 Kegiatan Observasi
Selama mengikuti kegiatan PRAKERIN, penulis harus melakukan kegiatan observasi atau penelitian lingkungan tepatnya di PT. BEJM Adapun beberapa hasil kegiatan observasi tersebut sehingga penulis dapat mengetahui tempat-tempat/ruangan-ruangan penting yang ada di PT. BEJM antara lain:
a.   Beberapa bagian workshop adalah :
-       Oil cahnge area
-       Area sevice
-       Welding area
-       Spray booth area
-       Repair body area
-       Ready line area
-       Tyre service area
-       Assembling service area
-       Registrasi service area
-       Toll room area
b.      Kantin dan WC
c.      Lokasi Parkir Pelanggan Dan Karyawan
d.      Mess Karyawan
e.      Beberapa Kantor

2.4 Sejarah Perusahaan  
                   PT. BEJM didirikan pada tahun 2002 di bengalon,oleh Bapak Juhardi. kemudian secara berangsur-angsur PT. BEJM mengalami perkembangan yang cukup pesat, dengan banyaknya Job yang diberikan oleh PT. Darma Henwa hingga saat ini PT. BEJM masih tetap aktif mensupport dibidang pertambangan.

2.5 Bidang Usaha
PT. BEJM adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang general konraktor, yaitu mensuplai tenaga kerja dan menangani pekerjaan tambang, dan juga kegiatan perbengkelan menengah yang bergerak dibidang usaha sebagai perdagangan alat teknik, mekanik , eliktrikal, suku cadang kendaraan dan jasa penyewaan kendaraan.





Text Box: 2.6 Struktur Organisasi Perusahaan































BAB III
COOLING SYSTEM

3.1 Pembahasan
A. Fungsi Cooling System
            Secara garis besar fungsi sistem pendingin pada motor adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengurangi panas motor. Panas yang dihasilkan oleh pembakaran campuran udara dan bahan bakar dapat mencapai sekitar 2500° C. Panas yang cukup tinggi ini dapat melelehkan logam atau komponen lain yang digunakan pada motor, sehingga apabila motor tidak dilengkapi dengan sistem pendingin dapat merusakkan komponen motor tersebut.
b. Untuk mempertahankan agar temperatur motor selalu pada temperatur kerja yang paling efisien pada berbagai kondisi. Umumnya temperatur kerja motor antara 82 sampai 99° C. Pada saat komponen motor mencapai temperatur tersebut, komponen motor akan memuai sehingga celah (clearance) pada masing-masing komponen menjadi tepat. Disamping itu kerja motor menjadi maksimum dan emisi gas buang yang ditimbulkan menjadi minimum.
c.  Untuk mempercepat motor mencapai temperatur kerjanya dengan tujuan untuk mencegah terjadinya keausan yang berlebihan, kerja motor yang kurang baik, emisi gas buang yang berlebihan. Hal tersebut dapat terjadi karena pada saat motor bekerja pada temperatur yang dingin maka campuran bahan bakar dengan udara yang masuk ke dalam silinder tidak sesuai dengan campuran yang dapat menghasilkan kerja motor yang maksimum.
Temperatur dinding silinder yang dingin mengakibatkan pembakaran menjadi tidak sempurna sehingga gas buang banyak mengandung emisi yang merugikan manusia. Oleh karena itu pada saat motor hidup temperatur kerja harus segera dicapai. Hal tersebut akan terpenuhi apabila pada motor terdapat sistem pendingin yang dilengkapi dengan komponen yang memungkinkan hal tersebut terjadi.
d. Untuk memanaskan ruangan di dalam ruang penumpang, khusunya di negara-negara yang mengalami musim dingin.
Presentasi Sistem Pendingin








Gambar 3.1 Sirkulasin Cooling Sistem
B. Macam Sistem Pendingin
            Sistem pendingin yang biasa digunakan pada motor ada dua macam, yaitu sistem pendingin udara dan sistem pendingin air.
1.    Sistem Pendingin Udara
            Pada sistem ini panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar dan udara di dalam silinder sebagian dirambatkan keluar melalui sirip-sirip pendingin yang dipasang di luar silinder dan ruang bakar tersebut. Panas tersebut selanjutnya diserap oleh udara luar yang temperaturnya jauh lebih rendah dibanding temperatur sirip pendingin. Untuk daerah mesin yang temperaturnya tinggi yaitu di sekitar ruang bakar diberi sirip pendingin yang lebih panjang dibanding di daerah sekitar silinder.
            Udara yang menyerap panas dari sirip-sirip pendingin harus berbentuk aliran atau udaranya harus mengalir agar temperatur di sekitar sirip tetap rendah sehingga penyerapan panas tetap berlangsung secara sempurna. Aliran uadara ini kecepatannya harus sebanding dengan kecepatan putar mesin agar temperatur ideal mesin dapat tercapai sehingga pendinginan dapat berlangsung dengan sempurna.
Untuk menciptakan aliran udara, ada dua cara yang dapat ditempuh yaitu menggerakkan udara atau siripnya. Apabila sirip pendinginnya yang digerakkan berarti mesinnya harus bergerak seperti mesin yang dipakai pada sepeda motor. Untuk mesin-mesin stasioner dan mesin-mesin yang penempatannya sedemikian rupa sehingga sulit untuk mendapatkan aliran udara, maka diperlukan blower yang fungsinya untuk menghembuskan udara.
 Penempatan blower yang digerakkan oleh poros engkol memungkinkan aliran udara yang sebanding dengan putaran mesin sehingga proses pendinginan dapat berlangsung sempurna.

2.    Sistem Pendingin Air
          Pada sistem ini, panas dari hasil proses pembakaran bahan bakar dan udara dalam ruang bakar dan silinder sebagian diserap oleh air pendingin setelah melalui dinding silinder dan ruang bakar. Oleh karena itu di bagian luar dinding silinder dan ruang bakar dibuat mantel-mantel air (water jacket). Panas yang diserap oleh air pendingin pada water jacket selanjutnya akan menyebabkan naiknya temperatur air pendingin tersebut. Apabila air pendingin tersebut tetap berada pada mantel air, maka air akan cenderung mendidih dan menguap. Hal tersebut dapat dihindari dengan jalan mengganti air tersebut dengan air yang masih dingin sedangkan air yang telah panas harus dialirkan keluar dari mantelnya dengan kata lain harus bersirkulasi. Sirkulasi air tersebut ada dua macam yaitu sirkulasi alam atau thermo syphon dan sirkulasi dengan tekanan.
Kebanyakan mobil menggunakan sistem pendingin air dengan sirkulasi tekanan (forced circulation), sedangkan sepedamotor umumnya menggunakan sistem pendingin udara. Untuk selanjut nya pada modul ini akan dibahas sistem pendingin air dengan sirkulasi tekanan.
          Konstruksi sistem pendingin air lebih rumit dibanding sistem pendingin udara sehingga biaya produksinya lebih mahal. Secara rinci keunggulan sistem pendingin air antara lain:
                        1.  Temperatur seluruh mesin lebih seragam sehingga kemungkinan distorsi kecil.
                        2.  Ukuran kipas relatif lebih kecil sehingga tenaga yang diperlukan kecil.
                        3.  Mantel air dan air dapat meredam getaran.
                        4.  Kemungkinan overheating kecil, walaupun dalam kerja yang berat.
                        5.  Jarak antar silinder dapat diperdekat sehingga mesin lebih ringkas.
    Di sisi lain sistem pendingin air mempunyai kerugian yaitu :
                        1.  Bobot mesin lebih berat (karena adanya air, radiator, dsb.).
                        2.  Waktu pemanasan lebih lama.
                        3.  Pada temperatur rendah diperlukan antifreeze.
                        4.  Kemungkinan terjadinya kebocoran air sehingga mengakibatkan                         overheating.
                        5.  Memerlukan kontrol yang lebih rutin. Adapun konstruksi sistem pendingin air dengan sirkulasi tekanan dapat dilihat pada    gambar 3.2.
 Sistem pendingin air dilengkapi dengan water jacket, pompa air, radiator, thermostat, kipas, dan selang karet. Masingmasing komponen sistem pendingin tersebut akan dibahas pada uraian tersendiri.
Gambar 3.2. Konstruksi sistem pendingin air

          Pada saat mesin masih dingin, air hanya bersirkulasi di sekitar mesin karena thermostat masih menutup. Dalam hal ini thermostat berfungsi untuk membuka dan menutup saluran air dari mesin ke radiator.
Gambar 3.3. Sistem pendingin air saat mesin dingin
          Pada saat mesin panas (70°-90°C) N , thermostat terbuka sehingga air yang telah panas di dalam water jacket (yang telah menyerap panas dari mesin), kemudian disalurkan ke radiator untuk didinginkan dengan kipas pendingin dan aliran udara dengan adanya gerakan maju dari kendaraan. Air pendingin yang sudah dingin kemudian ditekan kembali ke water jacket oleh pompa air.
          Gambar 3.4 Sistem pendingin air saat mesin panas

3.    Komponen Sistem Pendingin Air
          Berbeda dengan sistem pendingin udara, pada sistem pendingin air jumlah komponennya lebih banyak. Pada umumnya komponen sistem pendingin air terdiri atas: radiator, pompa air, thermostat, kipas pendingin. Ada juga sistem pendingin air yang dilengkapi dengan kopling fluida.
a)    Radiator
Radiator berfungsi untuk mendinginkan cairan pendingin yang telah panas setelah melalui saluran water jacket. Bagian-bagian radiator antara lain : tangki air bagian atas (upper water tank), tangki air bagian bawah (lower water tank) dan inti radiator (radiator core). Cairan pendingin masuk ke tangki air bagian atas melalui selang atas. Pada tangki air bagian atas dilengkapi dengan lubang pengisian air dan saluran kecil yang menuju ke tangki cadangan.
 Pada tangki air bagian bawah dilengkapi dengan lubang penguras untuk mengeluarkan air pendingin pada saat mengganti cairan pendingin. Inti radiator terdiri atas pipa-pipa (tube) yang dapat dilalui air dari tangki atas ke tangki bawah. Disamping itu juga dilengkapi dengan sirip-sirip pendingin (fin) yang fungsinya untuk menyerap panas dari air pendingin. Biasanya radiator terletak di depan kendaraan sehingga radiator dapat didinginkan oleh gerakan kendaraan tersebut.
http://m-edukasi.net/online/2008/pendingindanpelumasan/images/radiator.gif





Gambar 3.5 Radiator

http://m-edukasi.net/online/2008/pendingindanpelumasan/images/tutup.jpg            Ada dua tipe inti radiator yang perbedaannya tergantung bentuk sirip-sirip pendinginnya, yaitu tipe plat (flat fin type) dan tipe lekukan (corrugated fin type)  Beberapa kendaaraan modern menggunakan radiator versi terbaru yaitu tipe “SR“. Inti radiator tipe SR (single row) mempunyai susunan pipa tunggal sehingga bentuk radiator menjadi tipis dan ringan dibanding dengan radiator tipe lain. Pada bagian atas tangki radiator dilengkapi dengan lubang pengisian dan tutup radiator.



Gamabr 3.6 Tutup Radiator
Tutup radiator berfungsi untuk menaikkan dan menstabilkan tekanan air dalam sistem pendinginan (mengatur tekanan air)
Dalam hal ini tutup radiator tidak hanya berfungsi untuk mencegah agar air pendingin tidak tumpah, tetapi berfungsi untuk mengatur arus lalu lintas air pendingin dari radiator ke tangki cadangan dan sebaliknya. Dengan demikian jika tutup radiator rusak, maka tidak dapat diganti dengan sembarang tutup.
 Pada tutup radiator dilengkapi dengan dua buah katup yaitu katup relief dan katup vacum. Apabila volume air pendingin bertambah saat temperaturnya naik, maka tekanannya juga bertambah. Bila tekanan air pendingin mencapai 0,3 – 1,0 kg/cm2 pada 110 - 120° C, maka relief valve terbuka dan membebaskan kelebihan tekanan melalui pipa overflow sehingga sebagian air pendingin masuk ke dalam tangki cadangan.
Gambar 3.7. Relief valve                Gambar 3.8. Air pendingin
                                                                         saat panas

            Pada saat temperatur air pendingin berkurang setelah mesin berhenti, maka dalam radiator terjadi kevacuman. Akibatnya vacum valve akan terbuka secara otomatis untuk menghisap udara segar mengganti kevacuman dalam radiator. Kemudian diikuti dengan cairan pendingin pada tekanan atmosfer apabila mesin sudah benar-benar dingin.
Gambar3.9. Vacum valve         Gambar 3.10. Air pendingin
                                                                         saat dingin
b)   Pompa air
http://m-edukasi.net/online/2008/pendingindanpelumasan/images/WaterPump.jpg           




3.11 Pompa Air
Pompa air (water pump) berfungsi memompa air pendingin dari water jacket ke radiator yaitu dengan cara menekan cairan pendingin. Pada umumnya pompa air yang digunakan adalah jenis pompa sentrifugal (centrifugal pump). Pompa air ditempatkan di bagian depan blok silinder dan digerakkan oleh tali kipas atau timing belt.


http://m-edukasi.net/online/2008/pendingindanpelumasan/images/reservoir.jpg
 
c)    Recervoir



Gambar 3.12 Recervoir
Reservoir berfungsi sebagai persediaan air dan untuk menyeimbangkan perbedaan volume air pendingin akibat panas

d)   http://m-edukasi.net/online/2008/pendingindanpelumasan/images/pipa.jpgSlang Karet




Gambar 3.13 Slang Karet
Slang Karet (upper hose dan lower hose ) berfungsi memindahkan air pendingin dari/ke water jacket melalui radiator
e)    Kantor Air ( Water Jacket)
http://m-edukasi.net/online/2008/pendingindanpelumasan/images/kantong.jpg







Gambar 3.14 Water Jacket
Kantong Air (Water Jacket) berfungsi sebagai tempat bersirkulasinya air pendingin di dalam mesin untuk menyerap panas pembakaran secara langsung.
f)     Thermostat
            Pada uraian terdahulu telah dijelaskan bahwa apabila air pendingin masih dalam keadaan dingin, maka air hanya bersirkulasi dalam water jacket. Apabila temperatur air pendingin telah panas maka air akan mengalir ke raditor untuk didinginkan. Komponen yang mengatur arus lalu lintas air dari water jacket ke radiator dan sebaliknya adalah thermostat. Dalam hal ini thermostat berfungsi sebagai katup yang tugasnya membuka dan menutup saluran yang menghubungkan antara water jacket dan radiator.
http://m-edukasi.net/online/2008/pendingindanpelumasan/images/thermostat.gif




Gambar 3.15 Termostat
           
Letak thermostat ada dua macam yaitu : tehermostat yang letaknya di saluran air masuk (water inlet) dan thermostat yang letaknya di saluran air keluar (water outlet).
Ø  Thermostat yang letaknya di saluran air keluar.
Apabila temperatur air masih rendah, maka thermostat menutup aliran air pendingin ke radiator. Air pendingin dipompa oleh pompa air langsung ke blok mesin dan kepala silinder. Selanjutnya melalui sirkuit by pass kembali ke pompa air.
Gambar 3.16 Sistem pendingin dengan thermostat di saluran air keluar

Pada saat temperatur air pendingin telah panas, maka thermostat membuka sehingga cairan pendingin mengalir melalui thermostat ke radiator untuk didinginkan dan selanjutnya air kembali ke pompa air. Disamping itu air juga mengalir melalui sirkuit by pass.
Ø  Thermostat yang letaknya di saluran air masuk
Apabila temperatur air masih rendah, thermostat menutup saluran dan by pass valve membuka. Air pendingin dipompa ke blok silinder melalui kepala silinder, selanjutnya kembali ke pompa air melalui sirkuit by pass.
Gambar 3.17 Sistem pendingin dengan letak thermostat pada saluran air masuk

Pada saat temperatur air pendingin menjadi tinggi, maka thermostat membuka saluran air dan by pass valve menutup. Air yang telah panas mengalir ke radiator untuk didinginkan, selanjutnya melalui thermostat dan kembali ke pompa air. Thermostat dirancang untuk mempertahankan agar temperatur cairan pendingin dalam batas yang diijinkan. Pada umumnya efisiensi operasi mesin yang tertinggi apabila temperaturnya kira-kira pada 80° – 90° C.
Kerja thermostat tergantung oleh suhu, apabila suhunya naik 39° maka thermostat membuka dan sebaliknya. Hal tersebut dapat terjadi karena didalam thermostat terdapat wax yang volumenya akan berubah apabila suhunya juga berubah. Perubahan volume akan menyebabkan silinder bergerak turun atau naik, mengakibatkan katup membuka atau menutup.





















g)   Kipas pendingin
http://m-edukasi.net/online/2008/pendingindanpelumasan/images/Fan.gif


           



Gambar 3.18 Kipas Pendingin

Kipas pada sistem pendingin digunakan untuk membantu proses pendinginan yang sudah dilakukan radiator. Kipas pendingin ditempatkan pada bagian belakang radiator. Penggerak kipas pendingin adalah mesin itu sendiri melalui belt atau motor listrik














BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

      Dari hasil Praktek Kerja Industri (Prakerin) selama Tiga bulan penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1.   Melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin) adalah suatu kesempatan untuk menguji dan melatih kemampuan yang dimiliki siswa.
2.   Melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin), adalah suatu kesempatan untuk mecari pengalaman kerja dan wawasan yang tidak didapat disekolah.
3.   Setelah melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin), siswa dapat merasakanbahwa pengalaman pendidikan tidak cukup hanya sampai di smk atau sederajat, jika ingin mencapai cita-cita atau meniti karir.
4.   Dalam melaksanakan  Praktek Kerja Industri (Prakerin), penulis dituntut agar dapat berpartisipasi dengan dunia kerja dan mencari pengalaman sebanyak-banyaknya di instansi atau perusahaan yang penulis tempati.
5.   Usaha yg perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya kerugian akibat kerusakan komponen mesin adalah merawat,memeriksa kondisi mesin secara berkala.
6.   Gangguan-gangguan yang sering terjadi pada sistem pendingin air adalah kebocoran,gangguan dari kotoran yang mengendap,sehingga aliran air tidak maksimal.







4.2 Saran

          Sebelum memasuki dan merencanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin), sekolah setidaknya terlebih dahulu memberikan bekal yang mantap, jangan memberikan bekal dengan waktu yang relatif singkat mengenai dunia kerja kepada siswa-siswi sebelum melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin).
          Guru pembimbing meluangkan waktu lebih banyak untuk mengontrol siswa yang Praktek Kerja Industri (Prakerin). Karena biasanya siswa mendapatkan kesulitan dalam hal beradaptasi dengan lingkungan yang baru, sehingga kehadiran pembimbing dari sekolah sangat diharapkan untuk membangun komunikasi yang baik.
          Selama penulis melaksanakan pendidikan sistem ganda, penulis merasa dibimbing dan diperhatikan oleh para mekanik setempat. penulis memberi saran disiplin kerja, ketelitian dalam bekerja dan kekompakan harus ditingkatkan guna mencapai kesuksesan kerja agar memperoleh hasil seperti yang diinginkan. serta kedisiplinan K3L dan safety  harus selalu diterapkan di perusahaan ini
                 Berapa yang perlu mendapat perhatikan dalam sistem pendingin:
1.  Pemeriksaan sistem pendindin sebaiknya secara priodik.
2.  Sistem pendingin termasuk faktor utama yang mempengaruhi kerja mesin,maka perlu mendapat perawatan lebih dalam perawatan.
3.  Kerusakan pada komponen kendaraan sebaiknya segera diperbaiki dan jangan menunggu kerusakan tersebut bertambah besar.
 
LAMPIRAN          










Kebocoran gasket






Foto” perbaikan  system pendingin




SISTEM PENDINGIN PADA MOBIL
I.    Pemeriksaan dan Penggantian Media Pendingin
Pemeriksaan media pendingin meliputi pemeriksaan kapasitas dan kualitas media pendingin. Pemeriksaan kualitas pendingin meliputi pemeriksaan terhadap endapan karat atau kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi radiator. Adapun pemeriksaan kualitas dan kapasitas media pendingin dapat dilakukan sebagai berikut :
a.    Pemeriksaan kapasitas media pendingin
Kapasitas air pendingin dapat dilihat pada tangki cadangan (reservoir tank). Permukaan media pendingin harus berada diantara garis LOW dan FULL dalam keadaan mesin dingin. Apabila jumlah air pendingin kurang, periksa kebocoran dan tambahkan media pendingin sampai garis FULL.
b.    Pemeriksaan dan penggantian kualitas media pendingin
Endapan karat atau kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi radiator harus sedikit. Apabila media pendingin terlalu kotor atau banyak mengandung karat (berwarna kuning) harus dilakukan penggantian dengan cara sebagai berikut :

Kondisi mesin overheat biasanya terjadi pada kendaraan yang pemiliknya lalai melakukan perawatan sistem pendinginan mesin. Padahal melakukannya tidak sulit.Pemilik hanya perlu memperhatikan enam komponen yang membuat sistem pendinginan dapat bekerja optimal. Yaitu cairan radiator, radiator, tutup radiator, water pump, kipas pendingin dan thermostat.
Berikut kami berikan kiat agar terhindar dari panas berlebihan yang bisa mengacaukan hari Anda.
1)        Melepas tutup radiator.
Pada saat membuka tutup radiator, mesin harus dalam keadaan dingin. Apabila tutup radiator dibuka dalam keadaan panas, cairan dan uap yang bertekanan akan menyembur keluar.
2)        Mengeluarkan media pendingin melalui lubang penguras dengan cara mengendorkan atau melepas baut penguras.
3)        Menutup lubang penguras, kemudian isilah dengan media pendingin berupa ethylene glycol base yang baik dan campurlah sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya. Pendingin yang dianjurkan ialah yang mengandung ethylene glycol base lebih dari 50 % tetapi tidak lebih dari 70 %). Media pendingin tipe alcohol tidak disarankan dan harus dicampur dengan air sulingan.


4)    Memasang tutup radiator.
5)    Menghidupkan mesin dan periksa kebocoran.
6)    Memeriksa permukaan media pendingin dan tambahkan jika diperlukan.
II.    Pelepasan, Pemeriksaan dan Penggantian Pompa Air
Pompa air perlu diperiksa apabila air dalam sistem pendingin tidak bersirkulasi, karena fungsi pompa air adalah untuk menekan air pendingin sehingga dapat bersirkulasi didalam sistem. Gejala yang ditimbulkan apabila pompa air tidak bekerja adalah temperatur mesin naik dengan cepat pada saat mesin hidup. Pompa air juga perlu diganti apabila seal perapat telah aus atau sudah tidak mampu menahan tekanan air. Dalam kenyataannya seringkali seal pompa tidak tersedia di pasaran, sehingga apabila terjadi kebocoran air akibat seal pompa, maka harus mengganti unit pompa secara keseluruhan. Untuk melepas pompa dari sistem pendingin sebaiknya mengikuti prosedur yang benar. Demikian pula pelepasan komonen-komponen pompa. Pelepasan dan pemasangan komponen yang tidak benar akan mengakibatkan kerja pompa tidak optimal. Selanjutnya dalam kegiatan belajar ini akan dibahas berturut-turut prosedur pelepasan, pemeriksaan dan pemasangan pompa air. Prosedur pelepasan pompa air dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1)        Mengeluarkan media pendingin mesin
2)        Melepas tali kipas, kipas, kopling fluida (jika ada) dan puli pompa air dengan prosedur sebagai berikut :
·        Merentangkan tali kipas dan mengendurkan mur pengikat tali kipas
·        Mengendorkan pivot dan baut penyetel, alternator, kemudian lepas tali kipas
·        Melepas mur pengikat kipas dengan kopling fluida dan puli
·        Melepas mur pengikat kipas dari kopling fluida
3)        Melepas pompa air
III.    Pemeriksaan komponen pompa air
Pemeriksaan pompa air dapat dilakukan dengan cara memutar dudukan puli dan mengamati bahwa bearing pompa air tidak kasar atau berisik. Apabila diperlukan, bearing pompa air harus diganti
Description: http://4.bp.blogspot.com/-U8yYlTLwO6Y/T02SRV4hnhI/AAAAAAAAACY/RAztb9ClP0M/s1600/untitled.bmp
Gambar 1.  Pemeriksaan pompa air

Pemeriksaan kopling fluida dari kerusakan dan kebocoran minyak silicon.
Description: http://4.bp.blogspot.com/-kUh1nCLul7Y/T02c4bAYlTI/AAAAAAAAACg/rCMsY3dcs0Q/s1600/sdff.bmp

Gambar 2.  Pemeriksaan kopling fluida 




Prosedur pelepasan komponen pompa air :
Komponen pompa air terdiri atas: bodi pompa, dudukan puli, bearing, satuan seal, rotor, gasket dan plat (lihat gambar 3). Nama komponen yang diberi tanda  ◊ adalah komponen yang tidak dapat digunakan lagi setelah dilakukan pelepasan komponen.
Description: http://4.bp.blogspot.com/-1njuA6AAmqs/T02eaGrNokI/AAAAAAAAAC4/Fe3BYwnQHsc/s320/dfvb.bmp
Gambar 3.  Komponen pompa air

Adapun prosedur pelepasan komponen pompa air adalah sebagai berikut : 
1.      Melepas plat pompa dengan cara melepas baut pengikatnya (lihat gambar 4)
Description: http://3.bp.blogspot.com/-32zLc8oTtdI/T02e3KVRS5I/AAAAAAAAADA/3uhsOVSaRcQ/s1600/as.bmp
Gambar 4.  Cara melepas plat

  1. Melepas dudukan puli dengan menggunakan SST dan pres, tekan poros bearing dan lepas dudukan puli
Description: http://4.bp.blogspot.com/-GXgjeEmC7Ao/T02fNWe6lnI/AAAAAAAAADI/u4_4ut8gjJs/s1600/zX.bmp 
Gambar  5.  Cara melepas dudukan 
                    puli            

3)   Melepas bearing pompa dengan cara sebagai berikut :
·         Memanaskan bodi pompa secara bertahap sampai mencapai suhu 75° – 85°  C
·         Menekan poros bearing dan melepas bearing dan rotor dengan menggunakan SST dan press
·         Melepas rakitan seal dengan menggunakan SST dan pres
Prosedur perakitan komponen pompa air :
1)     Memasang bearing pompa dengan cara sebagai berikut :
·         Memanaskan bodi pompa secara bertahap sampai mencapai suhu 75° – 85°  C
·         Menggunakan SST dan pres, tekan poros bearing dan lepas bearing dan rotor. Permukaan bearing harus rata dengan bodi pompa.
2)     Memasang seal pompa dengan cara sebagai berikut :
·         Oleskan seal pada seal baru dan bodi pompa
·         Menggunakan SST dan pres, pasang seal
3)    Memasang dudukan puli menggunakan SST dan pres pada   poros
       bearing pompa.
4)    Memasang rotor menggunakan press pada poros bearing pompa.
       Permukaan rotor harus rata dengan permukaan poros bearing
5)    Memasang plat pompa, periksa bahwa rotor tidak menyentuh plat   
       pompa.
6)     Memeriksa bahwa pompa air berputar lembut.




IV.    Pelepasan, Pemeriksaan dan Pemasangan Thermostat
Thermostat adalah perangkat untuk mengatur suhu sistem sehingga suhu sistem dipertahankan dekat suhu setpoint yang diinginkan. Nama ini berasal dari kata Yunani termos “panas” dan statos “berdiri”. Termostat bekerja dengan peralihan/pergantian antara pemanasan atau pendinginan perangkat on atau off, atau mengatur aliran cairan perpindahan panas yang diperlukan  untuk mempertahankan suhu yang tepat. Termostat adalah alat vital mesin injeksi, suhu ideal mesin diatur secara akurat. Sistem pendinginan memiliki peranan alat amat vital dalam menjaga kinerja mesin agar tetap dalam kondisi stabil. Kinerja mesin paling efisien dan efektif terjadi pada suhu antara 82 - 93o C.

Fungsi Thermostat pada system pendingin mobil
Mesin mobil yang bekerja membutuhkan suatu komponen yang berfungsi untuk mendinginkan. Pada mobil yang berfungsi untuk mendinginkan mesin yang sedang bekerja adalah radiator mobil. Dan pada radiator tersebut terdapat suatu komponen yang sangat penting keberadaannya yaitu thermostat.
Thermostat dipasang di dalam radiador mobil sebagai komponen yang bertugas untuk mengontrol suhu kerja mesin. Fungsi thermostat sendiri adalah untuk memepercepat tercapainya suhu kerja mesin, dan mempertahankan temperatur mesin sehingga dicapai temperatur yang ideal ( berkisar antara 75 sampai 90 derajad Celcius ), selain itu juga mesin menjadi lebih irit BBM. Thermostat juga berfungsi untuk menjaga kestabilan temperatur kerja mesin sesuai keinginan pabrikan otomotif agar mesin dapat bekerja pada tingkat yang maksimal.
Pada saat mesin mulai dihidupkan, suhu masih rendah sehingga sirkulasi air pendingin akan melalui saluran by pass di mesin, karena pada suhu ini katup thermostat masih tertutup. Jika suhu mesin sudah mencapai minimal 75 derajat celcius cairan yang terdapat di sisi bawah perlahan – lahan akan mulai mendorong katup thermostat sehingga katup akan terbuka sehingga air radiator bisa melewatinya. Dan sebaliknya apabila suhu mesin menurun, cairan akan menyusut, dan katup thermostat akan terdorong oleh pegas sehingga akan tertutup dan air radiator mobil tidak akan melewatinya. Dari gerakan membuka dan menutup inilah akan dicapai suhu mesin yang ideal.
Prosedur pelepasan thermostat dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.    Mengeluarkan media pendingin mesin
b.    Melepas saluran air keluar (selang karet atas)
c.    Melepas tutup rumah thermostat, kemudian mengeluarkan thermostat   
       dari rumahnya.
Description: http://1.bp.blogspot.com/-uEQeg5VYwf8/T02ffbMJF2I/AAAAAAAAADQ/HHOt-oBjpWo/s1600/afs.bmp            
 Gambar 6.  Melepas tutup thermostat
Pemeriksaan thermostat, dengan cara sebagai berikut :
1)   Mencelupkan thermostat ke dalam air dan panaskan air secara bertahap, kemudian periksa temperatur pembukaan katup.
Description: http://1.bp.blogspot.com/-BduzFQpE5sw/T02f1RrWbsI/AAAAAAAAADY/_BYfxjphbEU/s1600/jh.bmp
                       Gambar 7.  Memeriksa kerja thermostat
Temperatur pembukaan katup : 80° - 90° C. Jika temperatur pembukaan katup tidak sesuai dengan spesifikasi, thermostat perlu diganti.
2)    Memeriksa tinggi kenaikan katup. Jika kenaikan katup tidak   sesuai dengan spesifikasi, maka termostat perlu diganti. Spesifikasi kenaikan katup pada 95° C : 8 mm atau lebih.
Description: http://4.bp.blogspot.com/-EZ8HrcQlFms/T02gxEXr3JI/AAAAAAAAADg/fS8w_U6utr0/s1600/dsfh.bmpGambar 8. Pemeriksaan tinggi kenaikan katup






Cairan radiator

Perawatan sistem pendinginan mesin akan lebih optimal sejak mobil masih baru. Ketika itu seluruh saluran sirkulasi air di mesin dan radiator masih bersih, belum terdapat karat atau korosi.Makanya, produsen kendaraan selalu menggunakan cairan pendingin yang telah dilengkapi dengan unsur anti-korosi di mobil produksi barunya.Kondisi air tanah di Indonesia yang banyak mengandung zat kapur, gampang sekali menyebabkan kerak menumpuk di saluran pendinginan.
Jadi untuk mobil lama, pastikan seluruh saluran pendinginan bebas kerak dan karat. Lakukan penggantian air radiator secara rutin plus aditif anti-karat dan anti-kerak.
Radiator
Seluruh cairan pendinginan yang beredar di dalam mesin didinginkan di radiator. Makanya, kondisi radiator perlu diperhatikan dengan baik.Saluran-saluran air yang sempit di dalam radiator, sangat rentan penyumbatan akibat kerak atau karat. Bila hal ini terjadi, maka radiator harus diservis di bengkel spesialis.
Kisi-kisi di luar radiator juga wajib diperhatikan kebersihannya agar bisa melepas panas dengan baik. Itu sebabnya bagian ini perlu dibersihkan setiap 3 bulan sekali atau sehabis melewati jalan banjir.Pastikan juga tak ada kisi-kisi radiator yang tertekuk, karena bisa menghambat proses pelepasan panas.
Kipas
Dari tugasnya, kipas pendingin dibagi menjadi dua: kipas radiator dan kondensor AC. Keduanya bisa dibedakan dari posisi penempatan dan dimensinya.Sedangkan dari sisi penggerak, kipas pendingin juga terbagi dua: motor elektrik (umumnya pada mobil berpenggerak depan) dan putaran mesin yang dihubungkan dengan V-belt (diterapkan pada mobil penggerak belakang).          
Untuk mengetahui kondisi kipas elektrik, Anda dapat mengecek kecepatan putaran motor kipas. Bila mulai melemah, berarti motor kipas harus diganti. Sedangkan bila kipas pendingin mobil Anda digerakkan putaran mesin, pastikan kekencangan V-belt agar tidak terjadi slip.Perlu juga diketahui, kisi radiator yang kotor atau tertekuk juga dapat menyebabkan kerja motor kipas elektrik semakin berat, lantaran jalur udara yang diisap kipas jadi terhambat.

Tutup radiator
Selain fungsinya sebagai penutup, tutup radiator ini juga memiliki tugas sebagai katup penyalur air ke tangki reservoir saat terjadi kelebihan tekanan di sistem pendinginan.
Karena itu pada tutup radiator terdapat angka yang menyatakan tekanan maksimum yang mampu ditahan tutup radiator – umumnya sekitar 0,9 sampai 1,1 bar.
Bila tekanan di sirkulasi pendinginan mesin menurun, maka air di tabung reservoir akan terhisap kembali ke radiator. Pastikan kondisi tutup radiator masih sempurna dan tidak bocor di suhu berapa pun.