LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
LAPORAN
PELAKSANAAN
PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
Nama :
IBRAHIM
NIS :
724
Kelas :
XI TKR A
Bidang Studi Keahlian : Teknologi Dan Rekayasa
Program Studi Keahlian : Tehnik Kendaraan Otomotif
Kompetensi Keahlian : Tehnik kendaraan ringan(TKR)
Tempat PRAKERIN : PT.BENUA ETAM JAYA MANDIRI.
Waktu Pelaksanaan PRAKERIN :
11 Januari – 30 Maret 2013
Laporan ini telah di periksa dan di
setujui oleh pihak sekolah
Bengalon 25 April 2013
Menyetuju :
Ketua Program Keahlian Pembimbing
Teknik Kendaraan Ringan(TKR)
Awaluddin, S,Pd ,Syahrir
S.Pd NIP.19030825.201101.1.003 NIP:
19750802.200903.1.005
Mengetahui :
Kepala Sekolah
SMK Negeri 1 Bengalon
Taufik Hidayat, M.Pd NIP.19590115.199802.1.001
Kata pengantar
Puji syukur saya panjatkan
kehadirat allah swt atas segala rahmat dan hidayah-nya jualah, sehingga saya
dapat melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) sekaligus menyelesaikan
pembuatan laporan ini sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.
Saya mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan
PRAKERIN dan pembuatan laporan ini sebagai berikut:
1. Bapak Taufik Hidayat, M.Pd selaku Kepala SMK Negeri 1
Bengalon.
2. Bapak Juhardi selaku kepala pimpinan PT.BENUA ETAM JAYA
MANDIRI, yang telah memberikan
kesempatan kepada saya melaksanakan PRAKERIN.
3. Bapak Awaluddin S.Pd, selaku ketua Program Keahlian Tehnik Kendaraan Otomotif.
4. Bapak
Syahrir S.Pd, selaku guru pembimbing yang telah memberikan bimbingannya selama ini.
5. Kedua orang tua yang telah memberikan kepercayaan kepada
saya saat melaksanakan PRAKERIN.
6. Teman-teman yang telah memberikan saran dan semangat sehingga saya bisa
menyelesaikan laporan ini.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan laporan
ini terdapat banyak kekurangan yang dikarenakan kurangnya
pengetahuan dan pengalaman. Oleh
karena itu, Saya mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari
berbagai pihak.
Saya berharap semoga hasil
penulisan laporan PRAKERIN ini bisa bermanfaat bagi yang membutuhkannya. Akhir
kata saya mengucapkan semoga segala bantuan yang diberikan selama ini mendapat
ridho dan balasan dari-Nya. Amin.
Bengalon,… April 213
IBRAHIM
Nis : 724
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL………………………………………………..................... i
LEMBARAN PENGESAHAN SEKOLAH………………………….................. ii
LEMBARAN PENGESAHAN INDUSTRI…………………………................... iii
KATA PENGANTAR…………………….............................................................. iv
DAFTAR
ISI……………………………………………………............................. vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………..... 1
1.2 Mamfaat Praktik Kerja Industri
(PRAKERIN)…………………………….. 2
1.3 Tujuan Praktik Kerja
Industri(PRAKERIN)……………………………….. 3
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
PRAKERIN…………………………... 4
BAB
II GAMBARAN UMUM TEMPAT PRAKERIN
2.1 Profil / Sejarah Perusahaan.......................................................................... 5
2.2 Kegiatan / Bidang Usaha............................................................................... 6
2.3 Struktur Organisasi......................................................................................... 7
BAB
III KEGIATAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI ( PRAKERIN )
3.1 Sistem
Pendingin……………………………................................................ 8
BAB
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan...................................................................................................... 9
4.2 Saran-saran...................................................................................................... 10
LAMPIRAN :
1.
Foto Copy Laporan Kegiatan Harian Siswa(LKHS)
2. Lembaran
Kegiatan Prakerin(LPK) yang diisi berdasarkan kurikulum sekolah
BAB I
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar
Belakang
Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN)
mengandung makna bahwa pendidikan kejuruan adalah menjadi tanggung jawab antar
sekolah dan masyarakat (dunia usaha dan industri). Konsekwensinya adalah
mengharuskan siswa/i belajar di dua tempat yaitu sekolah dan industri. Semua
pembelajaran yang berlangsung di dunia usaha/industri itu sendiri.
Pelaksanaan
PRAKERIN Berdasarkan pada ketentuan UU No 2 Tahun 1989 tentang pendidikan
nasional, PP No 29 Tahun 1990 tentang peran serta masyarakat dalam pendidikan
nasional.
1.2.
Tujuan PRAKERIN
a. Menghasilkan tenaga kerja yang
memiliki tingkat kerja, pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai
dengan tuntutan lapangan kerja.
b. Memantapkan keterampilan yang
diperoleh dari lapangan kerja
c. Memperkokoh “link and match”
(keterkaitan dan kesepadanan) antar sekolah dan dunia kerja.
d. Memantapkan siswa untuk disiplin dan
bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas dan Untuk perbandingan antara teori
dan praktek.
e. Memperoleh umpan balik dari dunia
kerja untuk pemantapan dari pengembangan program pendidikan.
f. Dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran
siswa.
g. Memenuhi salah satu syarat utama untuk
dapat mengikuti ujian kelulusan UAS/UAN.
1.3. Manfaat
PRAKERIN
a. Meningkatkan dan memperluas wawasan
serta menambah keterampilan untuk memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan
bidangnya, membudidayakan serta menumbuhkan sikap profesionol guna memasuki
lapangan kerja.
b. Meningkatkan dalam penyerapan
tehnologi baru di lapangan kerja.
c.
Memperoleh
masukan guna megembangkan pendidikan yang di dapat selama berada di sekolah.
BAB II
GAMBARAN
UMUM TENTANG PRAKERIN
2.1 Pelaksanaan PRAKERIN
Kegiatan
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dilaksanakan berdasarkan waktu yang
ditentukan oleh pihak perusahaan /industri, dan telah disetujui oleh pihak
sekolah. Pelaksanaan PRAKERIN tersebut dilakukan selama 3 bulan. Kegiatan ini
terhitung mulai tanggal 15 Februari 2010 s/d tanggal 30 April 2010.
Penulis
melakukan PRAKERIN di PT. BEJM dengan jam kerja yang telah ditentukan, ada pun
jam kerja yang berlaku di PT. BEJM, tepatnya di workshop adalah:
a. Masuk : pukul 06:00
b. Istirahat : pukul 12:00 – 13:00
c. Pulang : pukul 18:00
2.2 Kegiatan Persiapan
Adapun
beberapa kegiatan persiapan penulisan pelaksanaan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) berlangsung antara lain:
a.
mengajukan
surat permohonan izin.
b.
Mengirim
surat permohonan izin untuk PRAKERIN ke PT. BEJM
c.
Pembekalan
untuk para siswa/i yang dilaksanakan di SMKN I Bengalon.
2.3 Kegiatan Observasi
Selama
mengikuti kegiatan PRAKERIN, penulis harus melakukan kegiatan observasi atau
penelitian lingkungan tepatnya di PT. BEJM Adapun beberapa hasil kegiatan
observasi tersebut sehingga penulis dapat mengetahui
tempat-tempat/ruangan-ruangan penting yang ada di PT. BEJM antara lain:
a.
Beberapa
bagian workshop adalah :
-
Oil
cahnge area
-
Area
sevice
-
Welding
area
-
Spray
booth area
-
Repair
body area
-
Ready
line area
-
Tyre
service area
-
Assembling
service area
-
Registrasi
service area
-
Toll
room area
b.
Kantin
dan WC
c.
Lokasi
Parkir Pelanggan Dan Karyawan
d.
Mess
Karyawan
e.
Beberapa
Kantor
2.4
Sejarah Perusahaan
PT. BEJM didirikan pada tahun
2002 di bengalon,oleh Bapak Juhardi. kemudian secara berangsur-angsur PT. BEJM
mengalami perkembangan yang cukup pesat, dengan banyaknya Job yang diberikan
oleh PT. Darma Henwa hingga saat ini PT. BEJM masih tetap aktif mensupport
dibidang pertambangan.
2.5
Bidang Usaha
PT.
BEJM adalah suatu perusahaan yang bergerak dibidang general konraktor, yaitu
mensuplai tenaga kerja dan menangani pekerjaan tambang, dan juga kegiatan
perbengkelan menengah yang bergerak dibidang usaha sebagai perdagangan alat
teknik, mekanik , eliktrikal, suku cadang kendaraan dan jasa penyewaan
kendaraan.
BAB III
COOLING SYSTEM
3.1 Pembahasan
A. Fungsi Cooling System
Secara garis besar fungsi sistem
pendingin pada motor adalah sebagai berikut :
a.
Untuk mengurangi panas motor. Panas yang dihasilkan oleh
pembakaran campuran udara dan bahan bakar dapat mencapai sekitar 2500° C.
Panas yang cukup tinggi ini dapat melelehkan logam atau komponen lain yang
digunakan pada motor, sehingga apabila motor tidak dilengkapi dengan sistem
pendingin dapat merusakkan komponen motor tersebut.
b.
Untuk mempertahankan agar temperatur motor selalu pada
temperatur kerja yang paling efisien pada berbagai kondisi. Umumnya temperatur
kerja motor antara 82 sampai 99° C. Pada saat komponen motor mencapai
temperatur tersebut, komponen motor akan memuai sehingga celah (clearance) pada
masing-masing komponen menjadi tepat. Disamping itu kerja motor menjadi
maksimum dan emisi gas buang yang ditimbulkan menjadi minimum.
c.
Untuk mempercepat motor mencapai temperatur kerjanya
dengan tujuan untuk mencegah terjadinya keausan yang berlebihan, kerja motor
yang kurang baik, emisi gas buang yang berlebihan. Hal tersebut dapat terjadi
karena pada saat motor bekerja pada temperatur yang dingin maka campuran bahan
bakar dengan udara yang masuk ke dalam silinder tidak sesuai dengan campuran
yang dapat menghasilkan kerja motor yang maksimum.
Temperatur
dinding silinder yang dingin mengakibatkan pembakaran menjadi tidak sempurna
sehingga gas buang banyak mengandung emisi yang merugikan manusia. Oleh karena
itu pada saat motor hidup temperatur kerja harus segera dicapai. Hal tersebut
akan terpenuhi apabila pada motor terdapat sistem pendingin yang dilengkapi
dengan komponen yang memungkinkan hal tersebut terjadi.
d.
Untuk memanaskan ruangan di dalam ruang penumpang,
khusunya di negara-negara yang mengalami musim dingin.
Gambar 3.1 Sirkulasin
Cooling Sistem
B. Macam
Sistem Pendingin
Sistem pendingin yang biasa
digunakan pada motor ada dua macam, yaitu sistem pendingin udara dan sistem
pendingin air.
1. Sistem Pendingin Udara
Pada sistem ini
panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar dan udara di dalam silinder
sebagian dirambatkan keluar melalui sirip-sirip pendingin yang dipasang di luar
silinder dan ruang bakar tersebut. Panas tersebut selanjutnya diserap oleh
udara luar yang temperaturnya jauh lebih rendah dibanding temperatur sirip
pendingin. Untuk daerah mesin yang temperaturnya tinggi yaitu di sekitar ruang
bakar diberi sirip pendingin yang lebih panjang dibanding di daerah sekitar
silinder.
Udara yang menyerap panas dari
sirip-sirip pendingin harus berbentuk aliran atau udaranya harus mengalir agar
temperatur di sekitar sirip tetap rendah sehingga penyerapan panas tetap
berlangsung secara sempurna. Aliran uadara ini kecepatannya harus sebanding
dengan kecepatan putar mesin agar temperatur ideal mesin dapat tercapai
sehingga pendinginan dapat berlangsung dengan sempurna.
Untuk menciptakan aliran udara, ada dua cara yang dapat ditempuh yaitu
menggerakkan udara atau siripnya. Apabila sirip pendinginnya yang digerakkan
berarti mesinnya harus bergerak seperti mesin yang dipakai pada sepeda motor.
Untuk mesin-mesin stasioner dan mesin-mesin yang penempatannya sedemikian rupa
sehingga sulit untuk mendapatkan aliran udara, maka diperlukan blower yang
fungsinya untuk menghembuskan udara.
Penempatan blower yang digerakkan
oleh poros engkol memungkinkan aliran udara yang sebanding dengan putaran mesin
sehingga proses pendinginan dapat berlangsung sempurna.
2.
Sistem Pendingin Air
Pada sistem ini, panas dari hasil
proses pembakaran bahan bakar dan udara dalam ruang bakar dan silinder sebagian
diserap oleh air pendingin setelah melalui dinding silinder dan ruang bakar.
Oleh karena itu di bagian luar dinding silinder dan ruang bakar dibuat
mantel-mantel air (water jacket). Panas yang diserap oleh air pendingin pada
water jacket selanjutnya akan menyebabkan naiknya temperatur air pendingin
tersebut. Apabila air pendingin tersebut tetap berada pada mantel air, maka air
akan cenderung mendidih dan menguap. Hal tersebut dapat dihindari dengan jalan
mengganti air tersebut dengan air yang masih dingin sedangkan air yang telah
panas harus dialirkan keluar dari mantelnya dengan kata lain harus
bersirkulasi. Sirkulasi air tersebut ada dua macam yaitu sirkulasi alam atau
thermo syphon dan sirkulasi dengan tekanan.
Kebanyakan
mobil menggunakan sistem pendingin air dengan sirkulasi tekanan (forced
circulation), sedangkan sepedamotor umumnya menggunakan sistem pendingin udara.
Untuk selanjut nya pada modul ini akan dibahas sistem pendingin air dengan
sirkulasi tekanan.
Konstruksi sistem pendingin air lebih
rumit dibanding sistem pendingin udara sehingga biaya produksinya lebih mahal.
Secara rinci keunggulan sistem pendingin air antara lain:
1. Temperatur
seluruh mesin lebih seragam sehingga kemungkinan distorsi kecil.
2. Ukuran
kipas relatif lebih kecil sehingga tenaga yang diperlukan kecil.
3. Mantel
air dan air dapat meredam getaran.
4. Kemungkinan
overheating kecil, walaupun dalam kerja yang berat.
5. Jarak
antar silinder dapat diperdekat sehingga mesin lebih ringkas.
Di sisi lain
sistem pendingin air mempunyai kerugian yaitu :
1. Bobot
mesin lebih berat (karena adanya air, radiator, dsb.).
2. Waktu
pemanasan lebih lama.
3. Pada temperatur
rendah diperlukan antifreeze.
4. Kemungkinan
terjadinya kebocoran air sehingga mengakibatkan overheating.
5. Memerlukan
kontrol yang lebih rutin. Adapun konstruksi sistem pendingin air dengan
sirkulasi tekanan dapat dilihat pada gambar
3.2.
Sistem pendingin air dilengkapi dengan water
jacket, pompa air, radiator, thermostat, kipas, dan selang karet. Masingmasing
komponen sistem pendingin tersebut akan dibahas pada uraian tersendiri.
Gambar 3.2. Konstruksi sistem pendingin air
Pada saat mesin masih dingin, air
hanya bersirkulasi di sekitar mesin karena thermostat masih menutup. Dalam hal
ini thermostat berfungsi untuk membuka dan menutup saluran air dari mesin ke
radiator.
Gambar 3.3.
Sistem pendingin air
saat mesin dingin
Pada
saat mesin panas (70°-90°C) N , thermostat terbuka sehingga air yang telah
panas di dalam water jacket (yang telah menyerap panas dari mesin), kemudian
disalurkan ke radiator untuk didinginkan dengan kipas pendingin dan aliran
udara dengan adanya gerakan maju dari kendaraan. Air pendingin yang sudah
dingin kemudian ditekan kembali ke water jacket oleh pompa air.
Gambar 3.4 Sistem pendingin
air saat mesin panas
3.
Komponen Sistem Pendingin Air
Berbeda dengan sistem pendingin udara,
pada sistem pendingin air jumlah komponennya lebih banyak. Pada umumnya
komponen sistem pendingin air terdiri atas: radiator, pompa air, thermostat,
kipas pendingin. Ada juga sistem pendingin air yang dilengkapi dengan kopling
fluida.
a)
Radiator
Radiator berfungsi untuk
mendinginkan cairan pendingin yang telah panas setelah melalui saluran water
jacket. Bagian-bagian radiator antara lain : tangki air bagian atas (upper
water tank), tangki air bagian bawah (lower water tank) dan inti radiator
(radiator core). Cairan pendingin masuk ke tangki air bagian atas melalui
selang atas. Pada tangki air bagian atas dilengkapi dengan lubang pengisian air
dan saluran kecil yang menuju ke tangki cadangan.
Pada tangki air bagian bawah dilengkapi dengan
lubang penguras untuk mengeluarkan air pendingin pada saat mengganti cairan
pendingin. Inti radiator terdiri atas pipa-pipa (tube) yang dapat dilalui air
dari tangki atas ke tangki bawah. Disamping itu juga dilengkapi dengan
sirip-sirip pendingin (fin) yang fungsinya untuk menyerap panas dari air
pendingin. Biasanya radiator terletak di depan kendaraan sehingga radiator
dapat didinginkan oleh gerakan kendaraan tersebut.
Gambar 3.5 Radiator
Ada dua tipe inti radiator yang
perbedaannya tergantung bentuk sirip-sirip pendinginnya, yaitu tipe plat (flat
fin type) dan tipe lekukan (corrugated fin type) Beberapa kendaaraan modern menggunakan
radiator versi terbaru yaitu tipe “SR“. Inti radiator tipe SR (single row)
mempunyai susunan pipa tunggal sehingga bentuk radiator menjadi tipis dan
ringan dibanding dengan radiator tipe lain. Pada bagian atas
tangki radiator dilengkapi dengan lubang pengisian dan tutup radiator.
Gamabr 3.6 Tutup Radiator
Tutup radiator berfungsi untuk
menaikkan dan menstabilkan tekanan air dalam sistem pendinginan (mengatur
tekanan air)
Dalam hal
ini tutup radiator tidak hanya berfungsi untuk mencegah agar air pendingin
tidak tumpah, tetapi berfungsi untuk mengatur arus lalu lintas air pendingin
dari radiator ke tangki cadangan dan sebaliknya. Dengan demikian jika tutup
radiator rusak, maka tidak dapat diganti dengan sembarang tutup.
Pada tutup radiator dilengkapi dengan dua buah
katup yaitu katup relief dan katup vacum. Apabila volume air pendingin
bertambah saat temperaturnya naik, maka tekanannya juga bertambah. Bila tekanan
air pendingin mencapai 0,3 – 1,0 kg/cm2 pada 110 - 120° C, maka relief valve
terbuka dan membebaskan kelebihan tekanan melalui pipa overflow sehingga
sebagian air pendingin masuk ke dalam tangki cadangan.
Gambar 3.7. Relief valve Gambar 3.8. Air pendingin
saat
panas
Pada
saat temperatur air pendingin berkurang setelah mesin berhenti, maka dalam
radiator terjadi kevacuman. Akibatnya vacum valve akan terbuka secara otomatis
untuk menghisap udara segar mengganti kevacuman dalam radiator. Kemudian
diikuti dengan cairan pendingin pada tekanan atmosfer apabila mesin sudah
benar-benar dingin.
Gambar3.9. Vacum valve Gambar 3.10. Air pendingin
saat dingin
b) Pompa air
3.11 Pompa Air
Pompa air (water pump) berfungsi
memompa air pendingin dari water jacket ke radiator yaitu dengan cara menekan
cairan pendingin. Pada umumnya pompa air yang digunakan adalah jenis
pompa sentrifugal (centrifugal pump). Pompa air ditempatkan di bagian
depan blok silinder dan digerakkan oleh tali kipas atau timing belt.
c)
Recervoir
Gambar 3.12 Recervoir
Reservoir berfungsi sebagai persediaan
air dan untuk menyeimbangkan perbedaan volume air pendingin akibat panas
d)
Slang
Karet
Gambar 3.13 Slang Karet
Slang Karet (upper hose dan lower hose
) berfungsi memindahkan air pendingin dari/ke water jacket melalui radiator
e)
Kantor Air ( Water Jacket)
Gambar 3.14 Water Jacket
Kantong Air (Water Jacket) berfungsi sebagai tempat
bersirkulasinya air pendingin di dalam mesin untuk menyerap panas pembakaran
secara langsung.
f)
Thermostat
Pada uraian terdahulu telah
dijelaskan bahwa apabila air pendingin masih dalam keadaan dingin, maka air
hanya bersirkulasi dalam water jacket. Apabila temperatur air pendingin telah
panas maka air akan mengalir ke raditor untuk didinginkan. Komponen yang
mengatur arus lalu lintas air dari water jacket ke radiator dan sebaliknya
adalah thermostat. Dalam hal ini thermostat berfungsi sebagai katup yang
tugasnya membuka dan menutup saluran yang menghubungkan antara water jacket dan
radiator.
Gambar 3.15
Termostat
Letak thermostat
ada dua macam yaitu : tehermostat yang letaknya di saluran air masuk (water
inlet) dan thermostat yang letaknya di saluran air keluar (water outlet).
Ø
Thermostat
yang letaknya di saluran air keluar.
Apabila temperatur air masih rendah, maka thermostat
menutup aliran air pendingin ke radiator. Air pendingin dipompa oleh pompa air
langsung ke blok mesin dan kepala silinder. Selanjutnya melalui sirkuit by pass
kembali ke pompa air.
Gambar
3.16 Sistem pendingin dengan thermostat di saluran air keluar
Pada saat temperatur air pendingin telah panas, maka
thermostat membuka sehingga cairan pendingin mengalir melalui thermostat ke
radiator untuk didinginkan dan selanjutnya air kembali ke pompa air. Disamping
itu air juga mengalir melalui sirkuit by pass.
Ø
Thermostat
yang letaknya di saluran air masuk
Apabila temperatur air masih rendah, thermostat menutup
saluran dan by pass valve membuka. Air pendingin dipompa ke blok silinder
melalui kepala silinder, selanjutnya kembali ke pompa air melalui sirkuit by
pass.
Gambar 3.17
Sistem pendingin
dengan letak thermostat pada saluran air masuk
Pada saat temperatur air pendingin
menjadi tinggi, maka thermostat membuka saluran air dan by pass valve menutup.
Air yang telah panas mengalir ke radiator untuk didinginkan, selanjutnya
melalui thermostat dan kembali ke pompa air. Thermostat dirancang untuk
mempertahankan agar temperatur cairan pendingin dalam batas yang diijinkan.
Pada umumnya efisiensi operasi mesin yang tertinggi apabila temperaturnya
kira-kira pada 80° – 90° C.
Kerja thermostat tergantung oleh suhu,
apabila suhunya naik 39° maka thermostat membuka dan sebaliknya. Hal tersebut
dapat terjadi karena didalam thermostat terdapat wax yang volumenya akan
berubah apabila suhunya juga berubah. Perubahan volume akan menyebabkan
silinder bergerak turun atau naik, mengakibatkan katup membuka atau menutup.
g)
Kipas
pendingin
Gambar 3.18
Kipas Pendingin
Kipas
pada sistem pendingin digunakan untuk membantu proses pendinginan yang sudah
dilakukan radiator. Kipas pendingin ditempatkan pada bagian belakang radiator.
Penggerak kipas pendingin adalah mesin itu sendiri melalui belt atau motor
listrik
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari
hasil Praktek Kerja
Industri (Prakerin) selama Tiga bulan
penulis dapat menyimpulkan bahwa :
1.
Melaksanakan Praktek
Kerja Industri (Prakerin) adalah suatu kesempatan untuk menguji dan melatih
kemampuan yang dimiliki siswa.
2.
Melaksanakan Praktek
Kerja Industri (Prakerin), adalah suatu kesempatan untuk mecari pengalaman kerja dan
wawasan yang tidak didapat disekolah.
3.
Setelah melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin), siswa
dapat merasakanbahwa pengalaman pendidikan tidak cukup hanya sampai di smk atau
sederajat, jika ingin mencapai cita-cita atau meniti karir.
4.
Dalam melaksanakan
Praktek Kerja Industri (Prakerin), penulis dituntut agar dapat
berpartisipasi dengan dunia kerja dan mencari pengalaman sebanyak-banyaknya di
instansi atau perusahaan yang penulis tempati.
5.
Usaha
yg perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya kerugian akibat kerusakan
komponen mesin adalah merawat,memeriksa kondisi mesin secara berkala.
6.
Gangguan-gangguan
yang sering terjadi pada sistem pendingin air adalah kebocoran,gangguan dari
kotoran yang mengendap,sehingga aliran air tidak maksimal.
4.2 Saran
Sebelum
memasuki dan merencanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin), sekolah setidaknya
terlebih dahulu memberikan bekal yang mantap, jangan memberikan bekal dengan
waktu yang relatif singkat mengenai dunia kerja kepada siswa-siswi sebelum
melaksanakan Praktek Kerja Industri (Prakerin).
Guru pembimbing meluangkan waktu lebih
banyak untuk mengontrol siswa yang Praktek Kerja Industri (Prakerin). Karena
biasanya siswa mendapatkan kesulitan dalam hal beradaptasi dengan lingkungan
yang baru, sehingga kehadiran pembimbing dari sekolah sangat diharapkan untuk
membangun komunikasi yang baik.
Selama penulis melaksanakan pendidikan
sistem ganda, penulis merasa dibimbing dan diperhatikan oleh para mekanik setempat.
penulis memberi saran disiplin kerja, ketelitian dalam bekerja dan kekompakan
harus ditingkatkan guna mencapai kesuksesan kerja agar memperoleh hasil seperti
yang diinginkan. serta kedisiplinan K3L dan safety harus selalu diterapkan di perusahaan ini
Berapa yang perlu mendapat
perhatikan dalam sistem pendingin:
1. Pemeriksaan sistem pendindin sebaiknya
secara priodik.
2. Sistem pendingin termasuk faktor utama
yang mempengaruhi kerja mesin,maka perlu mendapat perawatan lebih dalam
perawatan.
3. Kerusakan pada komponen kendaraan
sebaiknya segera diperbaiki dan jangan menunggu kerusakan tersebut bertambah
besar.
SISTEM PENDINGIN PADA MOBIL
I.
Pemeriksaan
dan Penggantian Media Pendingin
Pemeriksaan media
pendingin meliputi pemeriksaan kapasitas dan kualitas media pendingin.
Pemeriksaan kualitas pendingin meliputi pemeriksaan terhadap endapan karat atau
kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi radiator. Adapun
pemeriksaan kualitas dan kapasitas media pendingin dapat dilakukan sebagai
berikut :
a. Pemeriksaan
kapasitas media pendingin
Kapasitas air pendingin dapat
dilihat pada tangki cadangan (reservoir tank). Permukaan media pendingin harus
berada diantara garis LOW dan FULL dalam keadaan mesin dingin. Apabila jumlah
air pendingin kurang, periksa kebocoran dan tambahkan media pendingin sampai
garis FULL.
b.
Pemeriksaan dan penggantian
kualitas media pendingin
Endapan
karat atau kotoran di sekitar tutup radiator atau lubang pengisi radiator harus
sedikit. Apabila media pendingin terlalu kotor atau banyak mengandung karat
(berwarna kuning) harus dilakukan penggantian dengan cara sebagai berikut :
Kondisi
mesin overheat biasanya terjadi pada kendaraan yang pemiliknya lalai melakukan
perawatan sistem pendinginan mesin. Padahal melakukannya tidak sulit.Pemilik
hanya perlu memperhatikan enam komponen yang membuat sistem pendinginan dapat
bekerja optimal. Yaitu cairan radiator, radiator, tutup radiator, water pump,
kipas pendingin dan thermostat.
Berikut kami
berikan kiat agar terhindar dari panas berlebihan yang bisa mengacaukan hari
Anda.
1)
Melepas tutup radiator.
Pada saat membuka tutup radiator,
mesin harus dalam keadaan dingin. Apabila tutup radiator dibuka dalam keadaan
panas, cairan dan uap yang bertekanan akan menyembur keluar.
2)
Mengeluarkan media pendingin
melalui lubang penguras dengan cara mengendorkan atau melepas baut penguras.
3)
Menutup lubang penguras,
kemudian isilah dengan media pendingin berupa ethylene glycol base yang baik
dan campurlah sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatnya. Pendingin yang
dianjurkan ialah yang mengandung ethylene glycol base lebih dari 50 % tetapi tidak
lebih dari 70 %). Media pendingin tipe alcohol tidak disarankan dan harus
dicampur dengan air sulingan.
4)
Memasang tutup radiator.
5)
Menghidupkan mesin dan periksa
kebocoran.
6) Memeriksa permukaan media pendingin
dan tambahkan jika diperlukan.
II.
Pelepasan,
Pemeriksaan dan Penggantian Pompa Air
Pompa air perlu
diperiksa apabila air dalam sistem pendingin tidak bersirkulasi, karena fungsi
pompa air adalah untuk menekan air pendingin sehingga dapat bersirkulasi
didalam sistem. Gejala yang ditimbulkan apabila pompa air tidak bekerja adalah
temperatur mesin naik dengan cepat pada saat mesin hidup. Pompa air juga perlu
diganti apabila seal perapat telah aus atau sudah tidak mampu menahan tekanan
air. Dalam kenyataannya seringkali seal pompa tidak tersedia di pasaran,
sehingga apabila terjadi kebocoran air akibat seal pompa, maka harus mengganti
unit pompa secara keseluruhan. Untuk melepas pompa dari sistem pendingin
sebaiknya mengikuti prosedur yang benar. Demikian pula pelepasan komonen-komponen
pompa. Pelepasan dan pemasangan komponen yang tidak benar akan mengakibatkan
kerja pompa tidak optimal. Selanjutnya dalam kegiatan belajar ini akan dibahas
berturut-turut prosedur pelepasan, pemeriksaan dan pemasangan pompa air.
Prosedur pelepasan pompa air dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1)
Mengeluarkan
media pendingin mesin
2)
Melepas
tali kipas, kipas, kopling fluida (jika ada) dan puli pompa air dengan prosedur
sebagai berikut :
·
Merentangkan
tali kipas dan mengendurkan mur pengikat tali kipas
·
Mengendorkan
pivot dan baut penyetel, alternator, kemudian lepas tali kipas
·
Melepas
mur pengikat kipas dengan kopling fluida dan puli
·
Melepas
mur pengikat kipas dari kopling fluida
3)
Melepas
pompa air
III.
Pemeriksaan
komponen pompa air
Pemeriksaan pompa
air dapat dilakukan dengan cara memutar dudukan puli dan mengamati bahwa
bearing pompa air tidak kasar atau berisik. Apabila diperlukan, bearing pompa
air harus diganti
Gambar 1. Pemeriksaan pompa
air
Pemeriksaan kopling fluida dari
kerusakan dan kebocoran minyak silicon.
Gambar 2. Pemeriksaan kopling
fluida
Prosedur pelepasan komponen pompa
air :
Komponen pompa
air terdiri atas: bodi pompa, dudukan puli, bearing, satuan seal, rotor, gasket
dan plat (lihat gambar 3). Nama komponen yang diberi tanda ◊ adalah
komponen yang tidak dapat digunakan lagi setelah dilakukan pelepasan komponen.
Gambar 3. Komponen pompa air
Adapun prosedur pelepasan komponen
pompa air adalah sebagai berikut :
1.
Melepas
plat pompa dengan cara melepas baut pengikatnya (lihat gambar 4)
|
Gambar 4. Cara melepas plat
|
|
Gambar 5.
Cara melepas dudukan
puli
|
3) Melepas bearing pompa dengan cara sebagai berikut :
·
Memanaskan
bodi pompa secara bertahap sampai mencapai suhu 75° – 85° C
·
Menekan
poros bearing dan melepas bearing dan rotor dengan menggunakan SST dan press
·
Melepas
rakitan seal dengan menggunakan SST dan pres
Prosedur perakitan komponen pompa
air :
1) Memasang
bearing pompa dengan cara sebagai berikut :
·
Memanaskan
bodi pompa secara bertahap sampai mencapai suhu 75° – 85° C
·
Menggunakan
SST dan pres, tekan poros bearing dan lepas bearing dan rotor. Permukaan
bearing harus rata dengan bodi pompa.
2) Memasang
seal pompa dengan cara sebagai berikut :
·
Oleskan
seal pada seal baru dan bodi pompa
·
Menggunakan
SST dan pres, pasang seal
3) Memasang
dudukan puli menggunakan SST dan pres pada poros
bearing pompa.
4) Memasang
rotor menggunakan press pada poros bearing pompa.
Permukaan rotor harus rata dengan
permukaan poros bearing
5) Memasang
plat pompa, periksa bahwa rotor tidak menyentuh plat
pompa.
6) Memeriksa
bahwa pompa air berputar lembut.
IV.
Pelepasan,
Pemeriksaan dan Pemasangan Thermostat
Thermostat adalah perangkat untuk
mengatur suhu sistem sehingga suhu sistem dipertahankan dekat suhu setpoint
yang diinginkan. Nama ini berasal dari kata Yunani termos “panas” dan statos
“berdiri”. Termostat bekerja dengan peralihan/pergantian antara pemanasan atau
pendinginan perangkat on atau off, atau mengatur aliran cairan perpindahan
panas yang diperlukan untuk mempertahankan suhu yang tepat. Termostat
adalah alat vital mesin injeksi, suhu ideal mesin diatur secara akurat. Sistem
pendinginan memiliki peranan alat amat vital dalam menjaga kinerja mesin agar
tetap dalam kondisi stabil. Kinerja mesin paling efisien dan efektif terjadi
pada suhu antara 82 - 93o C.
Fungsi
Thermostat pada system pendingin mobil
Mesin mobil yang bekerja membutuhkan
suatu komponen yang berfungsi untuk mendinginkan. Pada mobil yang berfungsi
untuk mendinginkan mesin yang sedang bekerja adalah radiator mobil. Dan pada
radiator tersebut terdapat suatu komponen yang sangat penting keberadaannya
yaitu thermostat.
Thermostat dipasang di dalam radiador
mobil sebagai komponen yang bertugas untuk mengontrol suhu kerja mesin. Fungsi
thermostat sendiri adalah untuk memepercepat tercapainya suhu kerja mesin, dan
mempertahankan temperatur mesin sehingga dicapai temperatur yang ideal (
berkisar antara 75 sampai 90 derajad Celcius ), selain itu juga mesin menjadi
lebih irit BBM. Thermostat juga berfungsi untuk menjaga kestabilan temperatur
kerja mesin sesuai keinginan pabrikan otomotif agar mesin dapat bekerja pada
tingkat yang maksimal.
Pada
saat mesin mulai dihidupkan, suhu masih rendah sehingga sirkulasi air pendingin
akan melalui saluran by pass di mesin, karena pada suhu ini katup thermostat
masih tertutup. Jika suhu mesin sudah mencapai minimal 75 derajat celcius
cairan yang terdapat di sisi bawah perlahan – lahan akan mulai mendorong katup
thermostat sehingga katup akan terbuka sehingga air radiator bisa melewatinya.
Dan sebaliknya apabila suhu mesin menurun, cairan akan menyusut, dan katup
thermostat akan terdorong oleh pegas sehingga akan tertutup dan air radiator
mobil tidak akan melewatinya. Dari gerakan membuka dan menutup inilah akan
dicapai suhu mesin yang ideal.
Prosedur pelepasan thermostat dapat
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a.
Mengeluarkan media pendingin mesin
b. Melepas saluran
air keluar (selang karet atas)
c.
Melepas tutup rumah thermostat, kemudian mengeluarkan thermostat
dari rumahnya.
Gambar 6. Melepas tutup
thermostat
Pemeriksaan thermostat, dengan cara
sebagai berikut :
1) Mencelupkan
thermostat ke dalam air dan panaskan air secara bertahap, kemudian periksa
temperatur pembukaan katup.
Gambar 7. Memeriksa kerja thermostat
Temperatur pembukaan katup : 80° -
90° C. Jika temperatur pembukaan katup tidak sesuai dengan spesifikasi,
thermostat perlu diganti.
2) Memeriksa
tinggi kenaikan katup. Jika kenaikan katup tidak sesuai dengan
spesifikasi, maka termostat perlu diganti. Spesifikasi kenaikan katup pada 95°
C : 8 mm atau lebih.
Cairan radiator
Perawatan
sistem pendinginan mesin akan lebih optimal sejak mobil masih baru. Ketika itu
seluruh saluran sirkulasi air di mesin dan radiator masih bersih, belum
terdapat karat atau korosi.Makanya, produsen kendaraan selalu menggunakan
cairan pendingin yang telah dilengkapi dengan unsur anti-korosi di mobil
produksi barunya.Kondisi air tanah di Indonesia yang banyak mengandung zat
kapur, gampang sekali menyebabkan kerak menumpuk di saluran pendinginan.
Jadi
untuk mobil lama, pastikan seluruh saluran pendinginan bebas kerak dan karat.
Lakukan penggantian air radiator secara rutin plus aditif anti-karat dan
anti-kerak.
Radiator
Seluruh cairan pendinginan yang beredar di dalam mesin didinginkan di radiator. Makanya, kondisi radiator perlu diperhatikan dengan baik.Saluran-saluran air yang sempit di dalam radiator, sangat rentan penyumbatan akibat kerak atau karat. Bila hal ini terjadi, maka radiator harus diservis di bengkel spesialis.
Seluruh cairan pendinginan yang beredar di dalam mesin didinginkan di radiator. Makanya, kondisi radiator perlu diperhatikan dengan baik.Saluran-saluran air yang sempit di dalam radiator, sangat rentan penyumbatan akibat kerak atau karat. Bila hal ini terjadi, maka radiator harus diservis di bengkel spesialis.
Kisi-kisi
di luar radiator juga wajib diperhatikan kebersihannya agar bisa melepas panas
dengan baik. Itu sebabnya bagian ini perlu dibersihkan setiap 3 bulan sekali
atau sehabis melewati jalan banjir.Pastikan juga tak ada kisi-kisi radiator
yang tertekuk, karena bisa menghambat proses pelepasan panas.
Kipas
Dari tugasnya, kipas pendingin dibagi menjadi dua: kipas radiator dan kondensor AC. Keduanya bisa dibedakan dari posisi penempatan dan dimensinya.Sedangkan dari sisi penggerak, kipas pendingin juga terbagi dua: motor elektrik (umumnya pada mobil berpenggerak depan) dan putaran mesin yang dihubungkan dengan V-belt (diterapkan pada mobil penggerak belakang).
Dari tugasnya, kipas pendingin dibagi menjadi dua: kipas radiator dan kondensor AC. Keduanya bisa dibedakan dari posisi penempatan dan dimensinya.Sedangkan dari sisi penggerak, kipas pendingin juga terbagi dua: motor elektrik (umumnya pada mobil berpenggerak depan) dan putaran mesin yang dihubungkan dengan V-belt (diterapkan pada mobil penggerak belakang).
Untuk
mengetahui kondisi kipas elektrik, Anda dapat mengecek kecepatan putaran motor
kipas. Bila mulai melemah, berarti motor kipas harus diganti. Sedangkan bila
kipas pendingin mobil Anda digerakkan putaran mesin, pastikan kekencangan
V-belt agar tidak terjadi slip.Perlu juga diketahui, kisi radiator yang kotor
atau tertekuk juga dapat menyebabkan kerja motor kipas elektrik semakin berat,
lantaran jalur udara yang diisap kipas jadi terhambat.
Tutup radiator
Selain fungsinya sebagai penutup, tutup radiator ini juga memiliki tugas sebagai katup penyalur air ke tangki reservoir saat terjadi kelebihan tekanan di sistem pendinginan.
Selain fungsinya sebagai penutup, tutup radiator ini juga memiliki tugas sebagai katup penyalur air ke tangki reservoir saat terjadi kelebihan tekanan di sistem pendinginan.
Karena itu
pada tutup radiator terdapat angka yang menyatakan tekanan maksimum yang mampu
ditahan tutup radiator – umumnya sekitar 0,9 sampai 1,1 bar.
Bila tekanan
di sirkulasi pendinginan mesin menurun, maka air di tabung reservoir akan
terhisap kembali ke radiator. Pastikan kondisi tutup radiator masih sempurna
dan tidak bocor di suhu berapa pun.
Coin Casino - Get your winnings NOW! | No Deposit Required
BalasHapusYou are just about to win! You've come to the right place! Just the 코인카지노 총판 right amount of coins you desire to put your coins to use at the right time!